Debian : Konfigurasi Web Server (Apache): Difference between revisions
No edit summary |
No edit summary |
||
Line 1: | Line 1: | ||
[[File:Apache.jpg|thumb|Apache2]] | |||
== Apa itu Apache web Server ? == | == Apa itu Apache web Server ? == | ||
Apache HTTP Server (sering disebut “Apache”) adalah '''software open-source''' yang berfungsi untuk menyajikan konten web (HTML, PHP, gambar, dll.) ke pengguna melalui protokol '''HTTP/HTTPS'''. | Apache HTTP Server (sering disebut “Apache”) adalah '''software open-source''' yang berfungsi untuk menyajikan konten web (HTML, PHP, gambar, dll.) ke pengguna melalui protokol '''HTTP/HTTPS'''. |
Revision as of 09:49, 17 September 2025

Apa itu Apache web Server ?
Apache HTTP Server (sering disebut “Apache”) adalah software open-source yang berfungsi untuk menyajikan konten web (HTML, PHP, gambar, dll.) ke pengguna melalui protokol HTTP/HTTPS.
Dikembangkan oleh Apache Software Foundation, proyek ini sudah eksis sejak 1995 dan merupakan salah satu web server tertua serta paling berpengaruh dalam perkembangan internet.
Cara kerja Apache
- Client request: Browser mengirim permintaan HTTP ke server (misalnya
GET /index.html
). - Apache menerima request melalui port (default: 80 untuk HTTP, 443 untuk HTTPS).
- Processing: Apache membaca konfigurasi (VirtualHost, modul, aturan keamanan).
- Response: Apache mengirim balik konten (HTML, JSON, file statis, atau hasil skrip PHP/Python/Perl melalui integrasi).
- Browser menampilkan hasil ke user.
Kelebihan Apache di bandingkan Web Server lainnya
- Stabil & matang: Teruji puluhan tahun, banyak dokumentasi dan komunitas.
- Modular: Bisa diaktifkan/disable modul sesuai kebutuhan (SSL, URL rewrite, autentikasi, dll.).
- Multi-platform: Bisa jalan di Linux, Windows, Unix, bahkan macOS.
- Konfigurasi fleksibel:
.htaccess
memungkinkan konfigurasi per-folder. - Kompatibilitas luas: Bekerja baik dengan banyak bahasa pemrograman & CMS (WordPress, Drupal, Joomla).
Kekurangan Apache di bandingkan Web Server lainnya
- Lebih berat dibanding Nginx dalam melayani traffic besar (karena arsitektur berbasis process/thread per connection).
- Skalabilitas terbatas: Pada traffic sangat tinggi (puluhan ribu koneksi bersamaan), performanya menurun dibanding Nginx atau LiteSpeed.
- Konfigurasi kadang rumit: Fleksibilitas tinggi = rawan salah konfigurasi.
Posisi Apache di Dunia Web Server
- Tahun 2000-an → Apache mendominasi >60% website.
- Sekarang (2025) → Persaingannya ketat dengan Nginx, LiteSpeed, dan Caddy.
- Apache masih populer di shared hosting dan sistem legacy, sedangkan Nginx banyak dipakai untuk reverse proxy dan situs dengan traffic besar.
Kapan Apache Cocok Dipakai?
- Jika Anda butuh kompatibilitas tinggi dengan aplikasi lama/legacy.
- Jika ingin konfigurasi fleksibel (misalnya CMS dengan
.htaccess
). - Untuk belajar dasar web server, karena konsepnya fundamental dan dokumentasinya sangat banyak.