Apa itu NMAP

Nmap (Network Mapper) adalah tool open-source yang digunakan untuk:

  • Memindai jaringan (network scanning)
  • Menemukan host yang aktif (host discovery)
  • Mengetahui port yang terbuka (port scanning)
  • Mendeteksi layanan dan versinya (service detection)
  • Mendeteksi sistem operasi (OS detection)
  • Mengidentifikasi kerentanan (dengan bantuan Nmap Scripting Engine - NSE)

Nmap sangat populer digunakan oleh sysadmin, pentester, dan network engineer untuk pemetaan dan audit jaringan.

Instalasi NMAP

Instalasi NMAP di OS Linux Debian/Ubuntu

sudo apt update
sudo apt install nmap

Instalasi NMAP di OS Linux RHEL/CentOS

sudo yum install nmap

Instalasi NMAP di OS Windows

  • Ikuti installer GUI-nya (biasanya disertai Zenmap, versi GUI Nmap)

NSE (Nmap Scripting Engine)

NSE (Nmap Scripting Engine), adalah fitur tambahan di Nmap yang memungkinkan kita menjalankan script otomatis.

🔹 Script ini bisa dipakai untuk :

  • Mengumpulkan informasi (discovery),
  • Mengecek keamanan (vulnerability scanning),
  • Bahkan melakukan eksploitasi (hati-hati, ini intrusif).

Anggap saja NSE ini seperti “ekstensi” atau “add-on” di Nmap, biar Nmap jadi lebih pintar dan fleksibel.

🔹 -sC

  • Contoh: nmap 192.168.1.1 -sC
  • Fungsi: Jalankan default scripts (sekumpulan script bawaan yang dianggap aman & berguna untuk deteksi awal).
  • Analogi: Seperti kalau kamu install aplikasi baru, lalu langsung pakai fitur standar/bawaannya. Aman, tapi tidak terlalu dalam.

🔹 -script default

  • Contoh: nmap 192.168.1.1 --script default
  • Fungsi: Sama dengan -sC, yaitu jalankan default script.

Catatan: -sC dan --script default hasilnya identik. Tinggal pilih mau pakai singkat atau panjang.

🔹 -script=banner

  • Contoh: nmap 192.168.1.1 --script=banner
  • Fungsi: Menjalankan 1 script saja, dalam hal ini script banner (untuk membaca informasi awal dari layanan, misalnya versi software).
  • Analogi: Seperti tanya “Siapa kamu?” ke server, lalu server menjawab: “Saya Apache 2.4.49.”

🔹 -script=http*

  • Contoh: nmap 192.168.1.1 --script=http*
  • Fungsi: Menjalankan semua script yang diawali kata http (pakai wildcard *).
  • Analogi: Daripada panggil 1-1, ini seperti bilang: “Tolong jalankan semua script yang berhubungan dengan HTTP.”

🔹 -script=http,banner

  • Contoh: nmap 192.168.1.1 --script=http,banner
  • Fungsi: Jalankan lebih dari 1 script (dalam contoh: http + banner).
  • Analogi: Seperti minta dua tugas sekaligus: “Cek server web-nya, sekalian baca bannernya juga.”

🔹 -script "not intrusive"

  • Contoh: nmap 192.168.1.1 --script "not intrusive"
  • Fungsi: Jalankan script default tapi hilangkan script yang “intrusive” (bisa mengganggu atau memengaruhi target).
  • Analogi: Hanya “nanya baik-baik”, tidak mencoba “ngoprek” server target.

🔹 -script-args

  • Contoh:
nmap --script snmp-sysdescr --script-args snmpcommunity=admin 192.168.1.1
  • Fungsi: Menjalankan script dengan parameter tambahan (argument).
  • Analogi: Seperti kasih password/akses khusus supaya script bisa bekerja dengan benar.

🔹 Contoh Situasi di Dunia Nyata

Misalnya sekolahmu punya server 192.168.1.10:

  • Kalau kamu pakai -sC, kamu bisa tahu port apa yang terbuka, versi layanan, dan basic info.
  • Kalau kamu pakai --script=http*, kamu bisa cek apakah ada kerentanan HTTP (misalnya XSS, directory listing, dll).
  • Kalau pakai --script=banner, kamu bisa tahu software yang dipakai, misalnya “OpenSSH 7.9p1” → ini berguna untuk cek apakah butuh update.