Linux : Perintah lsblk

Perintah lsblk (list block devices) digunakan untuk menampilkan informasi tentang block devices di sistem Linux, seperti hard disk, SSD, USB drive, CD-ROM, dan partisi.
Tujuannya adalah memberikan pandangan hierarkis tentang bagaimana storage device terpasang dan dibagi (misalnya /dev/sda, /dev/sda1, /dev/sdb).
Sintaks dasar:
lsblk [opsi]
📊 Tabel Atribut lsblk
| Atribut / Opsi | Keterangan / Fungsi | Contoh Aplikatif & Penjelasan |
|---|---|---|
-a
|
Menampilkan semua perangkat blok, termasuk yang tidak memiliki partisi atau tidak sedang digunakan. | lsblk -a → menampilkan semua disk, termasuk loop device atau perangkat kosong.
|
-b
|
Menampilkan ukuran dalam byte (tanpa format human-readable). | lsblk -b → berguna saat menghitung kapasitas presisi disk untuk skrip otomatisasi.
|
-d
|
Menampilkan hanya device utama, tanpa partisi atau child device. | lsblk -d → hanya menampilkan /dev/sda, /dev/sdb tanpa /dev/sda1, dll.
|
-e <KODE>
|
Mengecualikan perangkat berdasarkan kode tipe (misalnya loop, RAM disk). | lsblk -e 7 → menyembunyikan loop device (kode 7).
|
-f
|
Menampilkan informasi filesystem (nama filesystem, label, UUID, dan mountpoint). | lsblk -f → berguna saat ingin tahu partisi mana yang menggunakan ext4 atau ntfs.
|
-i
|
Menampilkan output dalam format indentasi ASCII, bukan pohon grafis. | lsblk -i → cocok untuk log teks atau sistem tanpa dukungan karakter Unicode.
|
-J
|
Menghasilkan output dalam format JSON. | lsblk -J → berguna untuk pemrograman, parsing data disk dengan Python atau Bash.
|
-l
|
Menampilkan dalam bentuk list datar (flat list), bukan hierarki pohon. | lsblk -l → memudahkan pencarian baris tertentu (misalnya dengan grep).
|
-m
|
Menampilkan mode akses (permission) dari setiap perangkat. | lsblk -m → untuk memverifikasi hak akses terhadap block device tertentu.
|
-n
|
Menyembunyikan header kolom dari output. | lsblk -n → cocok untuk skrip shell yang hanya butuh data mentah tanpa judul kolom.
|
-o <KOLOM>
|
Menentukan kolom mana yang ingin ditampilkan. | lsblk -o NAME,SIZE,TYPE,MOUNTPOINT → menampilkan hanya kolom yang relevan.
|
-p
|
Menampilkan path lengkap dari setiap device (misalnya /dev/sda1).
|
lsblk -p → bermanfaat untuk scripting otomatisasi mounting disk.
|
-r
|
Menampilkan hasil dalam bentuk raw (tanpa garis atau indentasi). | lsblk -r → cocok untuk input ke perintah lain seperti awk atau cut.
|
-t
|
Menampilkan informasi topologi perangkat (seperti scheduler, rotational). | lsblk -t → digunakan untuk tuning performa storage (SSD vs HDD).
|
-x <KOLOM>
|
Mengurutkan output berdasarkan kolom tertentu. | lsblk -o NAME,SIZE -x SIZE → mengurutkan perangkat dari ukuran terkecil ke terbesar.
|
-P
|
Mengeluarkan output dalam format pair (key="value"). | lsblk -P → memudahkan parsing data oleh skrip Bash.
|
-n -o NAME
|
Hanya menampilkan nama perangkat tanpa format lain. | lsblk -n -o NAME → untuk mendapatkan daftar cepat seperti sda, sdb, dll.
|
🧠 Contoh Penggunaan Nyata
| Kebutuhan | Perintah | Keterangan / Hasil yang Diharapkan |
|---|---|---|
| Melihat semua disk dan partisi dengan filesystem | lsblk -f
|
Mengetahui partisi mana yang terpasang, dan filesystem apa yang digunakan (ext4, ntfs, dll). |
| Menyusun laporan storage untuk dokumentasi server | lsblk -o NAME,SIZE,TYPE,MOUNTPOINT,FSTYPE,UUID
|
Memberi informasi lengkap, bisa diarahkan ke file: lsblk -o ... > disk_report.txt
|
| Mendeteksi drive USB baru yang ditancapkan | lsblk -p
|
Memudahkan identifikasi /dev/sdb sebelum dan sesudah USB dimasukkan.
|
| Digunakan dalam skrip backup otomatis | `lsblk -n -o NAME,SIZE | grep sd` |
| Mengecek apakah storage SSD atau HDD | lsblk -d -o NAME,ROTA
|
Jika ROTA=0, berarti SSD; jika ROTA=1, berarti HDD.
|
⚙️ Analisis Lebih Dalam
- Asumsi umum yang keliru: banyak pengguna menganggap
lsblkhanya untuk menampilkan disk. Padahal, ia bisa juga digunakan untuk debug topologi storage dan mendeteksi device mapper, LVM, loop device, dll. - Perbandingan dengan
fdisk -l:fdisklebih fokus ke partisi tabel (MBR/GPT), sedangkanlsblkmenampilkan struktur dan relasi antar-device secara lebih informatif dan aman (tidak butuh root untuk melihat info dasar). - Kelebihan: fleksibel, dapat diekspor ke JSON atau format lain; bisa digunakan tanpa hak superuser untuk informasi dasar.
- Keterbatasan: tidak menampilkan offset partisi atau detil low-level seperti sektor awal—untuk itu,
fdiskataupartedlebih tepat.