Linux : Perintah lsblk

Revision as of 06:55, 4 November 2025 by Novy (talk | contribs) (Protected "Linux : Perintah lsblk" ([Edit=Allow only administrators] (indefinite) [Move=Allow only administrators] (indefinite)) [cascading])
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
tux

Perintah lsblk (list block devices) digunakan untuk menampilkan informasi tentang block devices di sistem Linux, seperti hard disk, SSD, USB drive, CD-ROM, dan partisi.

Tujuannya adalah memberikan pandangan hierarkis tentang bagaimana storage device terpasang dan dibagi (misalnya /dev/sda, /dev/sda1, /dev/sdb).

Sintaks dasar:

lsblk [opsi]

📊 Tabel Atribut lsblk

Atribut / Opsi Keterangan / Fungsi Contoh Aplikatif & Penjelasan
-a Menampilkan semua perangkat blok, termasuk yang tidak memiliki partisi atau tidak sedang digunakan. lsblk -a → menampilkan semua disk, termasuk loop device atau perangkat kosong.
-b Menampilkan ukuran dalam byte (tanpa format human-readable). lsblk -b → berguna saat menghitung kapasitas presisi disk untuk skrip otomatisasi.
-d Menampilkan hanya device utama, tanpa partisi atau child device. lsblk -d → hanya menampilkan /dev/sda, /dev/sdb tanpa /dev/sda1, dll.
-e <KODE> Mengecualikan perangkat berdasarkan kode tipe (misalnya loop, RAM disk). lsblk -e 7 → menyembunyikan loop device (kode 7).
-f Menampilkan informasi filesystem (nama filesystem, label, UUID, dan mountpoint). lsblk -f → berguna saat ingin tahu partisi mana yang menggunakan ext4 atau ntfs.
-i Menampilkan output dalam format indentasi ASCII, bukan pohon grafis. lsblk -i → cocok untuk log teks atau sistem tanpa dukungan karakter Unicode.
-J Menghasilkan output dalam format JSON. lsblk -J → berguna untuk pemrograman, parsing data disk dengan Python atau Bash.
-l Menampilkan dalam bentuk list datar (flat list), bukan hierarki pohon. lsblk -l → memudahkan pencarian baris tertentu (misalnya dengan grep).
-m Menampilkan mode akses (permission) dari setiap perangkat. lsblk -m → untuk memverifikasi hak akses terhadap block device tertentu.
-n Menyembunyikan header kolom dari output. lsblk -n → cocok untuk skrip shell yang hanya butuh data mentah tanpa judul kolom.
-o <KOLOM> Menentukan kolom mana yang ingin ditampilkan. lsblk -o NAME,SIZE,TYPE,MOUNTPOINT → menampilkan hanya kolom yang relevan.
-p Menampilkan path lengkap dari setiap device (misalnya /dev/sda1). lsblk -p → bermanfaat untuk scripting otomatisasi mounting disk.
-r Menampilkan hasil dalam bentuk raw (tanpa garis atau indentasi). lsblk -r → cocok untuk input ke perintah lain seperti awk atau cut.
-t Menampilkan informasi topologi perangkat (seperti scheduler, rotational). lsblk -t → digunakan untuk tuning performa storage (SSD vs HDD).
-x <KOLOM> Mengurutkan output berdasarkan kolom tertentu. lsblk -o NAME,SIZE -x SIZE → mengurutkan perangkat dari ukuran terkecil ke terbesar.
-P Mengeluarkan output dalam format pair (key="value"). lsblk -P → memudahkan parsing data oleh skrip Bash.
-n -o NAME Hanya menampilkan nama perangkat tanpa format lain. lsblk -n -o NAME → untuk mendapatkan daftar cepat seperti sda, sdb, dll.

🧠 Contoh Penggunaan Nyata

Kebutuhan Perintah Keterangan / Hasil yang Diharapkan
Melihat semua disk dan partisi dengan filesystem lsblk -f Mengetahui partisi mana yang terpasang, dan filesystem apa yang digunakan (ext4, ntfs, dll).
Menyusun laporan storage untuk dokumentasi server lsblk -o NAME,SIZE,TYPE,MOUNTPOINT,FSTYPE,UUID Memberi informasi lengkap, bisa diarahkan ke file: lsblk -o ... > disk_report.txt
Mendeteksi drive USB baru yang ditancapkan lsblk -p Memudahkan identifikasi /dev/sdb sebelum dan sesudah USB dimasukkan.
Digunakan dalam skrip backup otomatis `lsblk -n -o NAME,SIZE grep sd`
Mengecek apakah storage SSD atau HDD lsblk -d -o NAME,ROTA Jika ROTA=0, berarti SSD; jika ROTA=1, berarti HDD.

⚙️ Analisis Lebih Dalam

  • Asumsi umum yang keliru: banyak pengguna menganggap lsblk hanya untuk menampilkan disk. Padahal, ia bisa juga digunakan untuk debug topologi storage dan mendeteksi device mapper, LVM, loop device, dll.
  • Perbandingan dengan fdisk -l: fdisk lebih fokus ke partisi tabel (MBR/GPT), sedangkan lsblk menampilkan struktur dan relasi antar-device secara lebih informatif dan aman (tidak butuh root untuk melihat info dasar).
  • Kelebihan: fleksibel, dapat diekspor ke JSON atau format lain; bisa digunakan tanpa hak superuser untuk informasi dasar.
  • Keterbatasan: tidak menampilkan offset partisi atau detil low-level seperti sektor awal—untuk itu, fdisk atau parted lebih tepat.